Sekilas Info

Mengenal Manfaat Rotasi Tanaman

Lahan sawah merupakan media tempat mengantungkan hidup yang sangat besar. Kita banyak mengantungkan hidup untuk mencukupi kebutuhan makanan, walaupun saat ini banyak yang mulai mengembangkan bahkan menerapkan sistem pertanian hidroponik.

Berbicara dalam konteks pertanian, kita tidak terlepas dengan media yang dianugrahkan Allah Subahana Hua’ataala kepada ummatnya yaitu tanah. Tanah yang diberikan dengan beragam komposisi dan bentuk menjadi tanggungjawab kita semua untuk terus menjaganya  dan mempertahankan agar tetap subur.

Dalam menjaga atau mempertahankan tanah agar tetap subur, petani  memiliki peran. Petani menjadi garda terdepan dalam hal ini, sebab merekalah yang dengan penuh semangat mengelola dan menjaga sehingga menghasilkan produk pertanian yang dapat dinikmati oleh umat manusia.

Mereka (Petani) adalah manajer bagi tanah, tinggal bagaimana mengelola tanah tersebut. petani didorong untuk bagaimana berinvestasi dalam metode pertanian yang ramah terhadap lingkungan. Sebagian besar metode ini juga dapat menjamin hasil panen yang lebih baik dan memberikan keuntungan yang lebih tinggi bagi petani.

Sebuah contoh metode sederhana yang banyak diterapkan yaitu rotasi tanaman. Rotasi tanam merupakan metode yang sudah diterapkan sejak zaman dahulu melalui penanaman berbagai jenis tanaman secara bergiliran di satu lahan. Sebuah studi menemukan bahwa sistem pertanian dengan cara rotasi tanam dapat meningkatkan hasil pertanian. Rotasi tanam ini dapat membantu petani melindungi tanah dan mencegah pencemaran.

Hal ini didasarkan pada tumbuhnya serangkaian jenis tanaman yang berbeda yang di tanam secara bergiliran di daerah yang sama. Praktik ini memungkinkan dapat menambah nutrisi di dalam tanah dan pengendalian hama penyakit tanaman. Misalnya, membunuh mata rantai perkembangan hama, contohnya hama pada tanaman padi (wereng). Jika tanaman ini (padi) tidak dirotasi dengan tanaman yang lain akan menimbulkan dampak. Masalahnya meningkatnya populasi hama penyakit tanaman dikarenakan makanan selalu tersedia untuk mereka. Namun, jika terjadi rotasi tanaman hama kemungkinan akan mati karena tidak adanya suplay makanan yang menunjang keberlanjutan hidupnya.

Ada hal yang menarik dari rotasi tanaman selain memberikan pengaruh terhadap hama penyakit tanaman. Hal yang menarik tersebut diantaranya:

Managemen Nitrogen

Selama 50 tahun terakhir, nitrogen telah digunakan dalam jumlah besar untuk memaksimalkan produksi pertanian. Terlalu banyak nitrogen meski pun memerlukan risiko untuk persediaan air dan ekosistem perairan kita. Dan di sinilah rotasi tanaman dapat memainkan peran kunci dalam mengurangi risiko tersebut. Rotasi tanaman memberikan dampak dengan memperbaiki ketersediaan nitrogen dalam tanah.

Rotasi tanaman dapat mempengaruhi laju mineralisasi nitrogen atau konversi nitrogen organik menjadi nitrogen mineral karena perbedaan suhu tanah, kelembaban, residu tanaman, pH dan praktik pengolahan tanah. Memang, penelitian tentang dampak rotasi tanaman jangka panjang pada ketersediaan nitrogen tanah menunjukkan bahwa penanaman padi, jagung dan kacang-kacangan secara signifikan meningkatkan nitrogen di dalam tanah, jika dibandingkan dengan penanaman jagung secara terus-menerus atau monokultur. Karena proses mineralisasi nitrogen pada tanah dapat mempengaruhi hasil panen, rotasi tanaman dapat digunakan sebagai sistem manajemen untuk meningkatkan ketersediaan hara tanah, sehingga mengurangi penggunaan pupuk dan meminimalkan risiko pencucian kelebihan nitrogen.

Peningkatan struktur tanah

Apa yang kita tanam di tanah dan bagaimana menanamnya mempengaruhi kualitas tanah. Sistem pertanian Monokultur dikenal karena mengurangi nutrisi / hara dalam tanah, namun sebaliknya, rotasi tanaman memungkinkan adanya perbedaan drastis pada struktur akar selama periode waktu tertentu. Dalam struktur tanah akar akan meningkatkan struktur kimia, fisik dan biologi tanah.

Seiring waktu, perbaikan struktur tanah dapat membantu meningkatkan ketersediaan air tanah dan pengembangan pori-pori makro maupun mikro di tanah yang mendorong pertumbuhan akar baru setelah panen. Merotasi tanaman dengan rasio karbon dan nitrogen tinggi (jagung dan padi) dengan tanaman rasio rendah karbon terhadap nitrogen (kacang-kacangan) membantu membangun populasi mikroorganisme yang beragam dan meningkatkan aktivitasnya dalam tanah. Peningkatan populasi mikroba tanah ini dapat menyebabkan struktur tanah lebih stabil dan penurunan potensi erosi tanah.

Mengurangi erosi tanah

Perbaikan struktur tanah tidak hanya berarti tanah yang lebih sehat, namun juga mengurangi kemungkinan erosi tanah yang sangat penting untuk pertanian.

Mengurangi emisi gas rumah kaca

Dengan menerapkan rotasi tanaman, penggunaan pupuk yang memiliki kadar nitrogen tinggi dapat berkurang sehingga menurunkan emisi gas rumah kaca. Potensi pemanasan global yang diakibatkan oleh gas oksida nitrat jauh lebih tinggi daripada karbon dioksida. Mengurangi pupuk sintetis juga berarti mengurangi emisi gas rumah kaca

Mengurangi polusi air

Mengingat berkurangnya kadar nitrogen akibat penggunaan pupuk yang lebih terbatas serta peningkatan kemampuan tanah untuk metabolisme nitrogen alami, rotasi tanaman membantu mengurangi polusi air. Rotasi yang beragam dengan pangsa tanaman yang tinggi dan ketergantungan yang lebih rendah pada pestisida menurunkan penggunaan pestisida dan juga terjadinya pencucian ke dalam air tanah.

Meningkatkan Hasil Pertanian

Pengamatan dan penelitian terhadap perilaku petani dalam melakukan rotasi tanam telah menunjukkan peningkatan hasil panen, dibandingkan dengan sistem monokultur. Hal ini disebabkan oleh manfaat pengelolaan hama dan perbaikan tanah yang terkait dengan rotasi tanaman serta penurunan masalah khas yang terkait dengan monokultur. Rotasi tanaman lebih penting untuk memaksimalkan potensi hasil tanaman.

Semoga sekilas info tentang pertanian ini berguna bagi kita semua guna meningkatkan hasil pertanian, sehingga se logan Indonesia sebagai negara agraris tidak sebatas se logan [SR]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *