DARI BUKU SENJA, HUJAN, & CERITA YANG TELAH USAI
Kemarin pas mengadakan trip Litrasi, kebetulan saya dan satu teman sudah masuk di kota Mataram. Kami tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk singgah di toko buku ternama yang ada di Kota Mataram ini. Sesampai dilokasi saya baru sadar ternyata ini malam minggu ah dasar namanya juga jomblo sejati. Tapi dalam tulisan ini saya tidak membahas ke jombloan saya walaupun teman-teman relawan yang ada di Taman Baca semuanya jomblo. Sorry bukan promosi juga. Yuk kembali ke cerita.
Setiba di lantai dua mata saya langsung tertuju di barisan buku. Saya melihat dari kejauhan warnanya hitam putih. Bukunya sih tidak terlalu tebal tidak seperti buku lain. Rasa penasaran saya semakin memuncak. Saya percepat langkah dan langsung mengambil buku itu. Judul buku itu senja, hujan dan cerita yang telah usai. Mulai penasaran apa maksudnya senja dan hujan dan kaitannya apa mengenai masa lalu.
Bisa untuk mengatasi rasa penasaran saya langsung melihat bagian belakang nya. Menarik memang ini buku ada satu kutipan yang tertulis di cover belakang tulisannya.
“Mari mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang.”
Buku ini berisi kalimat-kalimat yang menyentuh entah yang sudah dialami penulis atau kisah orang lain yang di ceritakan. Salah satu untaian kata yang tertulis indah di buku ini “Kepada kamu yang mengajak aku tenggelam dalam kebersamaan.Jangan biarkan aku nyaman, jika pada akhirnya perasaan sayang hanya sebatas angan-angan. Kepada kamu yang betah berlama-lama tanpa merasa apa-apa. Angkatlah langkah sebelum terlanjur membuat hatiku patah dalam cinta yang salah.” Saya kutip tulisannya bukan karena apa yang saya alami hampir sama dengan yang ditulis mas Boy tapi karena memang benar apa yang ditulis.
Satu lagi kutipan yang aku suku “Bersamamu, tentu tidak mungkin sempurna. Namun, kita bisa membuat warna-warni. Barangkali tak secantik pelangi selepas hujan. Atau, seindah langit senja yang dilepaskan ingatan. Namun, kita bisa saling mengusir sepi. Menjadikan asmara berapi-api. Denganmu, hujan dan senja bahkan tidak lagi menjadi hal yang perlu. Sebab, di matamu aku sudah menemukan apa saja yang aku rasa perlu.” Wow kren banget. ini kata langsung mendarat di hati yang paling dalam.mMasih banyak kata-kata yang tertulis dalam buku mas Boy.
Ini memang buku yang menyentuh banget apalagi yang suka gagal moveon ya seperti saya ini. Wow koc jadi curhat hehehehehe.
Memang bener menurut mas boy hitam putih selalu menghiasi kenangan dan hari-hari kita. Pelangi itu akan terlihat indah karena berbagai macam warna coba hanya warna merah saja kan tidak seru. Bagitupun hidup selalu ada senang selalu ada bahagia selalu ada kata pahit dan manis. Tuhan sudah menciptakan hal-hal untuk berpasangan. Terlebih dalam buku ini mas Boy meruntukkan buat mereka yang pernah dilukai, yang pernah mencintai tapi berujung penghianatan. Bukan untuk itu saja. Buku ini di peruntukkan bagi penghianat yang sadar atau tobat akan perbuatannya.
Nihh… juga buat yang suka diam-diam jatuh hati dan cinta pada orang terdekatnya baik temannya atau yang di sebut sehabat juga. Inti dari buku ini bagaimana kita bisa bangkit dari masa lalu. Memulailah untuk membuka lembaran baru karna masih banyak hal yang harus di perbuat di masa akan datang. Perkara masalalu hanya urusan hati tapi masa depan sebuah upaya yang perlu di bebankan untuk pemikiran.
Kalau mau baca bukunya silahkan datang ke taman baca saya kebetulan disana bukunya sudah ada.