Lombok Menuju Pariwisata Berbasis Halal Pertama di Indonesia
Siapa yang tidak memahami makna pariwisata. Jika kita mendengar kata ini dipikiran kita akan di giring menuju hayalan mengenai rekreasi atau jalan-jalan sambil menikmati keindahan sesuai dengan apa yang diharapakan. Berwisata identik dengan menikmati keindahan alam baik buatan Tuhan maupun keindahan yang tercipta oleh tangan kreatif manusia. belakangan ini pariwisata banyak didengungkan oleh sebagian negara. Pariwisata ini dianggap menjanjikan karena dapat menambah pendapatan suatu negara. Bahkan di Indonesia sendiri pariwisata menjadi pendapatan utama di suatu daerah. Sebut saja contohnya Pulau Lombok.
Pulau Lombok merupakan pulau kecil yang berada di provinsi Nusa Tenggara Barat yang berbatasan dengan Pulau Bali. Jika kita berbicara mengenai pariwista tidak akan habis dibahas. Potensi wisata nya hampir sama dengan bali, banyak hal yang ditawarkan di pulau yang dihuni suku Sasak.
Perkembangan pariwisata pulau Lombok kian mengalami perubahan menuju arah yang lebih baik. Awal mulai dikenal hingga kemancan negara pada era 90-an. Parwisata di era itu menjadi prioritas yang membawa perkembangan hingga kesemua sektor, baik perkembangan ekonomi hingga berbagai sektor mendapatkan dampak positif.
Perkembangan kearah positif bisa dilihat dari munculnya aktivitas warga dengan berbagai macam unit usaha. Mulai dari yang usaha kecil hingga yang bersifat besar. Perkembangan ini tidak lepas dari peran serta masyarakat dan pemerintah dalam membangun pariwisata di daerah masing-masing.
Wisata yang menjadi daya tarik utama di pulau Lombok yaitu keindahan alam dan budayanya yang masih alami dan terjaga kelestariannya. Inilah yang menjadi daya tarik sehingga muncul berbagai macam peluang dalam mengembangkan pariwisata. Dengan adanya sektor wisata ini membuka peluang bagi masyarakat, mulai dari terciptanya lapangan pekerjaa, hingga bermunculan ide-ide kreatif.
Pariwisata bagaikan stimulan yang merangsang para pelaku wisata di pulau Lombok untuk terus berpikir bagaimana cara mempertahankan aset berharga yang dimiliki untuk tetap berkelanjutan.
Belakangan ini muncul suatu konsep baru dengan tujuan untuk tetap menumbuh kembangkan pariwisata di Lombok. Mungkin baru kali ini terdengar ditelinga kita suatu konsep yang bernuasa religi dengan sebutan wisata halal atau Moeslem friendly tourism. Wisata halal ini mulai terdengar diakhir tahun 2015. Kala itu Lombok menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam ajang World Halal Travel Awards 2015 di Abu Dhabi. Dan kompetisi ini membuah kan hasil yang membanggakan untuk masyarakat Indonesia, khususnya Lombok. Dalam ajang yang penuh gengsi ini Indonesia menoreh penghargaan dalam dua kategori sekaligus yaitu World’s Best Halal Honeymoon Destination dan World’s Best Halal Destination.
Terpilihnya Lombok sebagai wakil Indonesia, karena memiliki potensi yang sangat besar. Terlebih dengan julukannya sebagai pulau 1000 masjid menambah percaya dirinya untuk ambil bagian dalam menjalankan sebuah genre yang mengedepankan syari’at islam.
Sejak saat mendapatkan penghargaan ini, nama pulau Lombok kian terkenal hingga ke telingga para traveler muslim. Tentunya yang menjadi sasaran utama yaitu kaum muslim yang ada di penjuru dunia khusunya masyarakat Timur Tengah.
Buah dari terpilihnya Lombok dalam ajang World Halal Travel Awards 2015 berimbas pada kenaikan daya kunjung wisatawan baik domestik maupun mancan negara. Peningkatan jumlah pengunjung yang datang dikarenakan, tidak ada keraguan lagi untuk menikmati keindahan Pulau Lombok walau sekedar berkunjung, atau menikmati suasana romantis bersama pasangan dalam rangka berbulan madu.
Konsep wisata halal yang dibangun merupakan suatu potensi yang besar, pemerintah bersama para pemangku kebijakan ambil bagian dalam mendukung hal tersebut.
Apa saja yang yang sudah dipersiapkan pemerintah dalam menyambut wisata halal? Wisata halal ini menjadi komitmen setelah memenangkan beberapa kompetisi dunia, diantaranya adalah
Tersedianya Fasilitas sarana dan prasarana
Fasilitas menjadi penunjang utama keberlangsungan wisata yang di rancang oleh pemerintah NTB, dalam kata lain wisata yang bernuansa halal memilki beberapa konsep diantara yaitu, tersedianya fasilitas seperti tempat penginapan yang mendapatkan kriteria halal. gambaran penginapan yang dimaksud yaitu ketika wisatawan muslim didalam hotel tidak bingung dalam menentukan arah kiblat bahkan pengunjung di sediakan sarana penujang ibadah lainnya.
Bukan hanya soal penginapan, juga perlu ada kejelasan mengenai label makanan yang menjadi bagian utama seorang wisatawan. Jika sudah ada hal demikian tidak ada keraguan lagi bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam pulau Lombok. Ini yang menjadi dukungan utama sehingga lombok berkomitmen dalam menjalankan konsep wisata halal.
Selain fasilitas hotel dan resturan yang memiliki label halal, Lombok juga menyediakan fasilitas tempat ibadah. Bagi masayarakat yang pernah berkunjung ke Lombok pasti heran melihat bangunan megah yang menjulang tinggi ini bagaikan jamur yang tumbuh subur. Tentunya ini dilatarbelakangi karena sebagian besar penduduk pulau Lombok adalah muslim. Makanya kita tidak heran jika Lombok di beri julukan Pulau 1000 masjid.
Para wisatawan yang melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat lain tidak akan susah mendapatkan tempat ibadah. Itulah Lombok yang masih kental dengan nuansa keislamannya.
Terbentuknya PERGUB NOMOR 51 TAHUN 2015 tentang Wisata Halal
Postensi yang sangat besar ini mendorong pemerintah mengeluarkan peraturan daerah tentang wisata halal. Bagaiman tidak, ini merupakan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi yang berasal dari sektor pariwisata. Pangsa pasar yang menjadi perioritas yaitu umat muslim dari belahan bumi manapun akan mencari info tentang Lombok.
Keluarnya peraturan ini supaya mendapatkan jaminan baik keamanan maupun kenyamanan dalam berwisata. Dalam peraturan ini semua pemangku kepentingan diminta untuk memenuhi kebutuhan wisata halal, mulai dari Fasilitas dan sarana yang mendukung sesuai kriteria dari wisata halal. Selain fasilitas yang terpenuhi dalam PERGUB ini dihimbagu agar meningkatkan pelayanan yang lebih baik.
Mereka yang berwisata butuh kejelasan agar tidak menimbulkan keraguan. Konsep seperti ini saya rasa sangat tepat untuk mendongkrak pendapatan provinsi Nusa Tenggara Barat, seperti yang kita ketahui rata-rata wisatwan yang menjadi target yaitu muslim dari timur tengah bahkan juga muslim dari Indonesia dan negara-negara ASEAN.
Semoga dengan adanya wisata halal ini dapat memajukan sektor pariwisata yang ada di pulau Lombok dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya. Dan saya juga berharap agar cepat terelisasi fasilitas penunjang yang sedang direncanakan untuk dibuat. Dengan adanya terobosan baru ini Lombok lebih dikenal lagi di dunia bukan karena keindahannya saja tapi karena kenyamanan dan keamanan yang ditawarkan.
Tulisan yang Aku buat ini diikutsertakan dalam lomba Blog Promosi Lombok Sumbawa 2016 yang diselenggarakan oleh GenPI Lombok Sumbawa. [BM]