KesehatanSosial

Dampak Psikologis Anak-anak Korban Banjir BIMA

Alhamdulillah banjir yang melanda kota dan kabupaten Bima kini sudah tidak lagi. Banjir yang sempat meluluh lantahkan, kini meninggalkan kerusakan yang sangat parah. Tidak hanya masalah fisik saja, banjir yang sempat menerjang hingga empat hari ini juga menyisakan trauma yang mendalam bagi warga. Bagaimana tidak, harta benda yang mereka miliki habis terbawa amukan banjir bandang yang begitu dahsat. Hanya pakaian yang ada dibadan yang bisa terselamatkan.

Setelah beredarnya kabar mengenai banjir, berbagai macam cara dilakukan masyarakat untuk membantu saudara yang saat ini sedang dilanda musibah. Mulai dari pengumpulan donasi dalam bentuk uang, makanan hingga pakaian layak pakai. Semua ini dilakukan untuk meringankan beban yang diderita. Bantuan datang dari bebagai pihak, bukan hanya dari masyarakat NTB saja, dari masyarakat di luar ikut serta dalam membantu.

Banjir sudah reda, yang menjadi permasalahan yaitu mengembalikan atau pemulihan kembali tatanan ruang di Bima. Mulai dari pembangunan fisik, baik bangunan rumah warga ataupun semua bangunan yang hancur di terjang oleh ganasnya banjir bandang. Masalah pemulihan kondisi Bima menjadi prioritas utama, tapi jangan sampai melupakan dampak psikologi warga akibat trauma.

Tentunya ini merupakan bencana yang membawa dampak yang signifikan bagi mental korban. Bencana banjir bandang yang melanda, berdampak pada kejiwaan. Selain membutuhkan bantuan berupa logistik, perlu juga tindakan untuk pemulihan dari rasa stres dan trauma, terlebih bagi anak-anak. Dari aspek psikologis, anak-anak memang rentan dan lebih cepat depresi sehingga terjadi gangguan psikis. Ada ribuan anak-anak menjadi korban kedahsayatan banjir yang melanda sejak tanggal 21 Desember 2016 perlu pendampingan. Anak-anak perlu diberikan perhatian khusus Karena mereka selain jadi korban juga sempat terdiam di pos-pos evakuasi atau di pos pengungsian.

Sumber foto: news.okezone.com

Banyak langkah yang dilakukan demi memulihkan dampak psikilogis yang dialami anak-anak korban banjir. Mulai dari pendampingan khusus hingga memberikan bantuan yang sifatnya dapat mengembalikan senyuman mereka .

Trauma pada pada anak-anak tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Agar anak-anak yang menjadi korban dapat pulih kembali perlu suatu metode dengan cara trapi menghilangkan trauma (trauma healing). Terapi trauma healing dapat dilakukan dengan melalui teknik play teraphy. Dengan menggunakan play teraphy anak akan diajak mengatasi traumanya melalui media permainan. Tindakan dengan sistem ini sangat penting guna menghilangkan ingatan dan trauma yang bisa berakibat stres pada anak. Saya yakin depresi dengan keadaan ini pasti dialami anak-anak disana. Bagaimana tidak, rumah, dan tempat mereka bermain diporak-porandakan. Pasca banjir yang ada diingatan anak-anak melihat kondisi yang sekarang ini yaitu ketakutan yang tiada hentinya. Tiap malam pasti terbayang dipikiran mereka dan ketakutan selalu menghantui.

Semoga saudara-saudara kita yang ada di kota dan kabupaten Bima diberi kesabaran dan mari kita bantu Bima untuk berbenah.[SR]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *