Kepala Wilayah Muda yang Mengubah Dusun Batumas dengan Tangan Terbuka
Di sebuah dusun kecil bernama Batumas, ada seorang Kepala Wilayah yang namanya mulai dikenal luas bukan hanya karena jabatannya, tapi karena aksi-aksi nyata yang ia lakukan. Namanya Dian Hidayat. Masih muda, energik, dan penuh ide, Dian bukanlah Kepala Wilayah biasa. Ia adalah sosok yang membawa angin segar bagi warga Batumas, dusun yang dulu mungkin hanya dikenal sebagai tempat biasa-biasa saja, tapi kini mulai menunjukkan perubahan signifikan berkat tangan dinginnya. Ia merupakan Kepala Wilayah pertama setelah pemekaran.
Dian Hidayat, yang baru berusia 30 tahun, terpilih sebagai Kepala Wilayah sekitar tiga tahun lalu. Saat itu, banyak yang meragukan kemampuannya karena usianya yang masih muda. Tapi, Dian membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Dengan semangatnya yang membara dan pemikiran-pemikiran segar, ia berhasil membawa Batumas ke arah yang lebih baik. Ia tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan menciptakan dampak sosial yang luar biasa.
Awal Perjalanan Dian Hidayat
Sebelum menjadi Kepala Wilayah, Dian sebenarnya sudah aktif di berbagai kegiatan sosial di Batumas. Ia dikenal sebagai pemuda yang selalu siap membantu siapa saja yang membutuhkan. Ketika kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Wilayah muncul, Dian memutuskan untuk mengambil langkah tersebut. Ia yakin, dengan menjadi Kepala Wilayah, ia bisa melakukan lebih banyak hal untuk dusunnya.
Awal menjabat, Dian langsung membuat gebrakan. Ia mengumpulkan warga untuk mendengarkan aspirasi mereka. “Saya tidak mau hanya diam di balik jabatan. Saya ingin turun langsung, mendengar keluhan warga, dan mencari solusi bersama,” ujarnya suatu kali. Pendekatan partisipatif ini membuat warga merasa dihargai dan dilibatkan dalam setiap proses pembangunan.
Salah satu masalah utama di Batumas adalah infrastruktur yang kurang memadai. Jalan-jalan di dusun itu rusak parah, terutama saat musim hujan, di tambah saluran darinase yang dipenuhi sampah. Dian tahu, ini adalah masalah yang harus segera diatasi. Tapi, dengan anggaran yang tidak ada sama sekali, ia harus berpikir kreatif, mendorong masyarakat untuk berpartisifasi melalui urunan sukarela.
Dian mengajak warga, tokoh agama, masyarakat dan tokoh pemuda untuk bergotong royong memperbaiki jalan. Ia juga memanfaatkan hubungannya dengan beberapa pihak swasta untuk mendapatkan bantuan material. Hasilnya, dalam waktu singkat, beberapa jalan utama di Batumas sudah bisa dilalui dengan lebih nyaman. Di tambah lagi aroma tidak sedap selokan kini tidak lagi tercium“Ini adalah bukti bahwa jika kita bekerja sama, tidak ada yang tidak mungkin,” kata Dian.
Tidak hanya jalan, Dian juga fokus pada pembangunan fasilitas umum lainnya. Ia menginisiasi perbaikan tempat ibadah. Semua ini dilakukan dengan melibatkan partisipasi warga, sehingga mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab atas fasilitas tersebut.
Dampak Sosial yang Luar Biasa
Tapi, yang paling membuat Dian Hidayat dikenal luas adalah kepeduliannya terhadap sesama. Ia selalu siap membantu siapa saja yang membutuhkan, tanpa memandang latar belakang. Setiap ada warga yang sakit atau mengalami kesulitan, Dian selalu menjadi orang pertama yang tergerak untuk membantu. Mengumpulkan masyarakat, bermusyawarah mendengar solusi guna ada solusi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh warga yang sedang membutuhkan uluran tangan. Tidak hanya itu gebrakan Batumas Bersih menjadi program yang luar biasa. Melibatkan anak muda untuk berkontribusi dalam menjaga lingkunga. Setiap 1 pekan anak muda berkeliling mengumpukan sampah dari rumah ke rumah untuk di kumpulkan dan di angkut menuju tempat pembuangan sampah.
Pemikiran Muda yang Membawa Perubahan
Salah satu hal yang membuat Dian Hidayat berbeda adalah pemikiran-pemikirannya yang segar dan inovatif. Sebagai generasi muda, ia tidak takut untuk mencoba hal-hal baru. Dan gerakan baru demi saling membantu. Dian juga aktif menggunakan media sosial untuk memperkenalkan Dusun Batumas. Ia sering membagikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dusunnya, sehingga menarik perhatian banyak orang. “Media sosial adalah alat yang powerful. Kita bisa memanfaatkannya untuk hal-hal positif,” ujarnya.
Meski sudah banyak yang dicapai, Dian Hidayat tidak berhenti berkarya. Ia tahu, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Misalnya, masalah pengangguran di kalangan pemuda masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Dian berencana untuk mengadakan pelatihan keterampilan bagi pemuda, agar mereka bisa memiliki bekal untuk mencari pekerjaan atau bahkan membuka usaha sendiri.
Dian juga berharap, ke depannya Batumas bisa menjadi dusun yang mandiri secara ekonomi. “Saya ingin Batumas dikenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tapi juga karena masyarakatnya yang kreatif dan produktif,” ujarnya.
Dian Hidayat adalah bukti bahwa kepemimpinan yang baik tidak selalu datang dari usia atau pengalaman, tapi dari niat tulus untuk membawa perubahan. Dengan semangatnya yang tak kenal lelah, ia berhasil mengubah Batumas menjadi dusun yang lebih baik. Tidak hanya itu, ia juga menciptakan dampak sosial yang luar biasa, dengan selalu siap membantu siapa saja yang membutuhkan.
Bagi warga Batumas, Dian Hidayat bukan hanya seorang Kepala Wilayah. Ia adalah sosok inspiratif yang membawa harapan baru. Dan bagi kita semua, kisahnya mengingatkan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, asalkan dilakukan dengan hati yang tulus dan semangat yang membara. [SR]