Pendidikan

Tips dalam menulis artikel

chalkboard

Belakangan ini aku kerasa sok sibuk banget. Rencana nulis yang diagendakan tiap hari satu tulisan harus terpublikasi di blog tidak terealisasi.  Ini bukan mengenai tidak adanya tema atau ide yang harus dibahas tapi ini mengenai waktu yang banyak dicuri pekerjaan. Syukurnya ide yang terlintas bisa dicatat, tinggal tunggu waktu luang untuk menuangkannya dalam sebuah tulisan.

tulisan yang aku buat kali ini hasil dari curi-curi waktu dikala istirahat malam. Biasanya malam hari langsung tepar. Tapi malam ini aku paksakan diri, dan syukurnya ada kopi hitam yang menemani.

Kegiatan yang super padat ini menjadi sebuah pengakuan dalam diriki ku bahwa sibuk ini menjadi hambatan untuk merealisasikan komitmen dalam menulis satu hari satu tulisan.

Kemarin aku sempat dihubungi temanku yang masih menyandang status menjadi seorang mahasiswa. Dalam percakapan via telpon ia curhat hingga berjam-jam. Cewek aja ng pernah nelpon kayak gitu “Harap dimaklumi” Curhatannya tidak membahas tentang patah hati, atau tentang cerita cintanya. Tapi ini melebihi dua kasus yang tadi. Kisahnya cukup dramatis sebagai seorang mahasiswa yang pantas diberi julukan MAPALA (mahasiswa paling Lama). Bagimana tidak, sudah enam tahun ia mondar mandir di kampusnya.

Curhatannya semakin seru ketika pembahasan mengenai skripsi. Bagimana mau lulus skripsi tidak kunjung ditulis. Padahal penelitiannya sudah selesai tinggal dituangkan saja apa yang sudah dikerjakan dalam sebuah tulisan. Jika kita yang mengerjakan mulai dari nol, aku yakin pasti semuanya akan mudah, apa lagi soaltulis menulis.

Memang soal menulis menjadi penyakit disemua kalangan mahasiswa. Terkadang butuh motivasi tinggi untuk memulai satu paragraf. Biasanya pas nulis sering muncul penyakit malas. Bahkan penyakit bingung dalam hal ini kerap muncul. Apalagi kalau patah hati. Aku jamin ng bakalan terselesaikan tulisannya.

Waktu mengerjakan tugas akhir dulu pas jadi mahasiswa, aku memilki strategi. Strategi menulis ini aku dapatkan dari dosen pembimbing pertamaku. Strategi nya hanya tiga, tapi aku percaya bisa memberi manfaat. Tiga langkah ini juga sering aku gunakan dalam menulis di Blogku.

Langkah pertama

jangan jadi penulis sekaligus editor diwaktu yang bersamaan. Buat teman-teman yang mau menulis perlu dipahami tugas menulis dengan tugas editor. Biasanya yang kita lakukan dalam menulis selalu mencampur aduk dua tugas tersebut. Sehingga tidak kunjung selesai apa yang akan kita tulis. Baru satu kalimat sudah diedit. Kalau seperti ini ng’  bakalan selesai tulisannya. Intinya tulis saja dulu, perkara masalah tanda baca, atau titik koma, bahkan kurang nyambungnya kalimat satu dengan kalimat lainnya itu urusan belakang. Silahkan tuangkan segala pikiran mengenai apa yang akan ditulis. Tulislah sebanyak banyaknya.

Ternyata jika fungsi keduanya dijalankan bersamaan dapat berakibat buruk juga pada mood kita. Bahkan yang terparah yaitu, apa yang akan kita tulis bisa hilang sekejap mata.

Langkah Kedua

Belajar untuk mengedit tulisan sendiri. Caranya dengan sering-sering membaca antar kalimat satu dengan yang lain. Dalam langkah kedua ini kita ditekankan menjadi seorang editor. Tujuan dari mengedit agar mendapatkan kwalitas dari tulisan kita sendiri.

Untuk tulisan skripsi, Aku biasa meminta tolong ke orang lain untuk mengkoreksi tulisan yang aku buat, entah itu pacar, maupun teman. Kenapa aku sarankan demikian. Ini pengalaman yang aku lakukan. Biasanya kalau baca tulisan sendiri dapat menimbulkan  rasa jenuh dan bosan. Tapi kalau tulisan dalam bentuk artikel yang mau dipublikasikan diblog cukup dibaca sendiri.

Langkah Ketiga

Belajar untuk tetap percaya diri. Percaya diri menjadi point terpenting dalam menulis. Kalau rasa percaya diri kita tidak ada buat apa menulis. Menulis tujuannya untuk memberikan informasi ke orang banyak. Yang perlu teman-teman ketahui atau bahkan sudah tau, bahwa di muka bumi manapun tidak ada makhluk yang diciptakan Tuhan sempurna. Begitu juga dalam hal yang kita bahas saat ini. Mau dia penulis terkenal sekalipun, pasti ada kesalahan yang diperbuat dalam tulisannya.

Ini sedikit pengalaman yang biasa aku bagikan. Mungkin dari teman-teman ada tambahan, silahkan tinggalkan di kolom komentar. Tidak ada salahnya kita berbagi hal-hal positif.[BM]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *