PONDOK INSPIRASI LOMBOK : MENJAGA LINGKUNGAN DENGAN LITERASI
Pondok inspirasi Lombok Sejak berdiri sudah berkomitmen untuk terus mengkampanyakan kegiatan-kegiatan yang bersinggungan dengan Litrasi. Selain aktif mengkampanyakan kegiatan litrasi, Pondok Inspirasi Lombok Juga mengakampanyaka bagaimana gerakan litrasi dapat menjaga lingkungan itu sendiri. Hal ini terlihat dari setiap kegiatan yang dilakukan belakangan ini selalu bersentuhan dengan permasalahan lingkungan.
Pondok Inspirasi tahun 2016 memiliki program unggulan yaitu bagaimana menebar virus litrasi dengan metode door to door. Berbekal dengan modal kendaraan roda dua dan tas kampaser, Pondok Inspirasi mulai menjajal wilayah-wilayah terpencil dan tertinggal dengan membuka taman baca keliling disetiap sudut daerah. Dan bahkan pada tahun 2016 melalui relawannya sudah menjajakan buku bacaan yang secara gratis diakses oleh masyarakat hampir seluruh penjuru Lombok melalui lapak baca. Lokasi pariwisata menjadi pilihan utamanya.
Berbeda dengan tahun lalu, tahun 2017 Pondok Inspirasi Lombok atau yang disingkat dengan istilah PIL lebih berfokus pada anak-anak didik yang sejak awal sudah bergabung. Dengan jumlah anak didik hampir 50 orang anak, PIL membuka kelas khusus yang diperuntukkan untuk anak-anak disekitaran kampung tempat PIL didirikan, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas. Dibangunlah dua kelas atau kelompok belajar, yaitu kelas Bahas Inggris dan Kelas Kreasi.
Kelas Bahasa Inggris hingga saat ini diikuti oleh puluhan anak yang tersebar di desa Batuyang. Kelas bahasa inggris ini dibuka untuk siapa saja yang mau belajar dan diakses secara gratis. Gratis yang dimaksud adalah tanpa ada iuran berupa uang. Walau gratis, akan tetapi peserta didik diwajibkan untuk membawa botol plastik yang berisi sampah plastik (ecobrick). Setiap pertemuan, peserta didik yang didominasi oleh anak-anak SD ini membawa botol sebagai tiket masuknya, hingga saat ini ratusan botol sudah mulai terkumpul disekretariat.
Kenapa mereka harus membawa sampah? Masa anak-anak merupakan masa dimana ingatan masih kuat, ditambah lagi mereka haus akan contoh dan tindakan. Jika hal positif selalu diberikan lambat laun akan menjadi aktivitas rutin mereka untuk selalu menjaga lingkungan, terutama tentang bagaimana mengolah sampah itu sendiri.
Melihat ini sebagai wujud kecintaan akan lingkungan PIL berupaya untuk bagaimana menamkan hal-hal positif kepada mereka. Dan saya meyakini hal itu sebagai bentuk pembelajaran yang nantinya akan terus menerus dilakukan. Selain itu juga saya meyakini anak kecil merupakan media penyebarluasan informasi yang akurat. Seperti contoh, anak-anak yang tergabung dalam PIL selalu menceritakan apa yang pernah dilakukan keteman-temannya dan keluarganya, bahkan tidak sedikit dari mereka yang mulai berani menentang siapa saja yang membuang sampah sembarangan. Sedikit tidaknya dari apa yang dilakukan oleh anak-anak berimbas pada kondisi lingkungan setempat.
Tidak hanya Bahasa inggris, pondok inspirasi juga membuka kelas kreasi. Kelas kreasi ini dirancang untuk menarik minat anak dalam mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai. Hampir satu bulan lamanya kelas ini dibuka, berbagaimacam hasil kerajinan dari tangan-tangan terampil sudah dihasilkan, mulai, boneka dari kaos kaki bekas, bunga plastic hingga pemanfaatan plastik menjadi barang berharga lainnya. Tidak hanya barang berupa sampah, puisi, cerita, cerita gambar, mewarnai yang bernuansa lingkungan pun diajarkan. Hasil dari apa yang telah diciptakan kemudian dipajang di sekretariat Pondok Inpirasi.
Minggu terakhir bulan Desember 2017 anak-anak tersebut membuat sebuah tas dengan bahan baku dari baju bekas yang tidak terpakai, sayang jika baju-baju bekas hanya tertumpuk dalam dus padahal bisa dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai seni dan ekonomi.
Tahun 2018, anak-anak yang tergabung dalam PIL akan terus diberikan praktik-praktik terkait menjaga lingkungan sekitar. Dan akhir Januari 2018 ada kegiatan pengolahan sampah rumah tangga, berupa sisa-sisa memasak akan diolah menjadi kompos. Kompos yang dihasilkan kemudian dimanfaatkan sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman yang akan dibudidayakan. Tanaman yang dibudidayakan merupakan tanaman kebutuhan sehari hari berupa cabe, tomat, sawi, terong dan kemangi. Sehingga mampu mengurangi beban para orang tuanya. Lingkungan terjaga kebutuhan dapurpun terjawab, inilah harapan Pondok Inspirasi pada tahun 2018. [SR]