Serba-serbi

Ketagihan Makan Nasi Kotaraja

20161115_075606
Nasi Kotaraja

Entah ini doyan, laper atau apapun namanya. Sudah hampir tiga bulan terkhir ini aku mulai ketagihan makan nasi khas orang lombok yatu nasi kota raja. Awal mulai saya menikmati nasi ini sejak pulang kunjungan kesuatu daerah yang ada di kecamatan Sikur. Pulang dari kunjungan desa itu aku ditawari oleh supir yang selalu mengantarkan kemana aku pergi. Kebetulan cuaca sedikit mendung. Aku mengiyakan tawaran pak Jamil (Sopir kantor). “disini nasinya enak walau lauknya hanya daging, dan juga ini makanan khas yang disebut nasi Kota Raja” tutur ak jamil sambil meyakinkan aku. Terlihat dimeja makan berderet botol kecap, ada kecap manis dan asin. Perasaan hanya orang yang jualan soto atau bakso yang biasa menyediakan kecap. Rasa penasaran mulai timbul. Akhirnya nasi yang dipesan datang juga. Ahhh hanya daging, jenis dagingnya sama hanya saja cara masaknya yang beda. ada daging yang digoreng (Rarit:bahasa orang sasak menyebut daging). Rarit ini olahan daging sapi dengan cara ikasi bumbu dan dijemur. Kalau mau digoreng daging atau rarit ini dipipihkan dengan cara dipukul-pukul menggunakan batau atau sejenisnya, seperti membuat emping belinjo. Selain daging rarit ada juga yang dikasi kuah. Daging yang dipakai yaitu daging sapi.

Semua perpaduan antara daging baik yang kuah, goreng dan sedikit biji kedelai yang sudah digoreng kering bercampur jadi satu. Namanya juga nasi campur kalau pisah pisah ya nasi pisah. Tapi ada yang aneh diantara perpaduan lauk dan nasi putih ini. sesendok cabe hijau yang sudah di olah seakan menantang lidah ini untuk merasakan sensasinya.

Tanpa menunggu lama segera aku nikmati ternya betul apa yang dikatakan pak Jamil itu, enak pake bangetttt.. kerasa perpaduan bumbu khas masyarakat suku sasak. Ditambah sensasi pedasnya cabe. Dijamin pasti ketagihan. Buktinya ya… aku, setiap berangkat kerja aku sempatkan diri untuk sarapan di warung Kotaraja, tapi tidak di Kotarajanya langsung. Ternyata warung nasi ini sudah ada dibeberapa daerah salah satu yang menjadi langganan tiap pagi di wilayah Desa Paokmotong, Kec. Masbagik. Rasanya tidak kalah dengan yang ada di pusatnya.

Setiap hari warung ini rame pengunjung, mulai dari yang kalangan kebawah hingga bapak-bapak pejabat menyempatkan diri untuk makan di warung ini. harganya cukup terjangkau hanya 10.000 ribu saja, murah bangett kan. Diwarung ini pengunjung disuguh kan menu tambahan, ada abon daging, paru goreng yang dipotong kecil-kecil dan telur bebek.

Bagi teman-teman yang mau mencicipi kuliner khas suku Sasak ini silahkan datang ke Lombok Timur tepatnya di Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur. Atau bisa juga ke Desa Paokmotong, tepatnya dekat pasar Paokmotong.[BM]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *