Apel Perpisahan PJ Gubernur NTB Momen Haru dan Kebersamaan di Bumi Nusa Tenggara Barat
Rabu, 19 Februari 2024, menjadi hari yang penuh makna bagi seluruh keluarga besar Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di halaman Kantor Gubernur NTB, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkumpul untuk mengikuti apel purna tugas Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Mayjen (Purn) Hassanudin. Acara ini menjadi momen perpisahan resmi setelah tujuh bulan beliau memimpin Bumi Nusa Tenggara Barat dengan penuh dedikasi. Sebuah perjalanan yang dimulai sejak 24 Juni 2024, kini tiba di ujungnya, meninggalkan kenangan dan jejak yang tak terlupakan.
Suasana pagi itu terasa berbeda. Udara segar menyelimuti halaman Kantor Gubernur, seolah alam turut merasakan momen penting ini. Para kepala OPD, staf, dan seluruh keluarga besar Pemprov NTB hadir dengan rapi, mengenakan seragam Korpri. Wajah-wajah yang biasa terlihat sibuk dengan rutinitas kantor, kali ini tampak lebih khidmat. Ada rasa haru yang terpancar dari setiap mata yang hadir. Mereka semua tahu, ini bukan sekadar apel biasa, tapi sebuah perpisahan dengan sosok yang telah menjadi bagian dari perjalanan NTB selama sembilan bulan terakhir.
Mayjen (Purn) Hassanudin, sang Penjabat Gubernur, tampak tenang namun penuh wibawa. Beliau berdiri di depan, memimpin apel dengan sikap yang tegas namun tetap hangat. Tujuh bulan mungkin terasa singkat, tapi bagi NTB, waktu itu telah cukup untuk merasakan kepemimpinan beliau yang penuh integritas dan komitmen. Hassanudin bukan hanya seorang pemimpin, tapi juga seorang mentor yang selalu siap mendengar dan memberikan solusi bagi setiap persoalan yang dihadapi oleh jajarannya.
Dalam sambutannya, Hassanudin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajaran OPD dan masyarakat NTB. “Tujuh bulan ini adalah waktu yang singkat, tapi saya merasakan kebersamaan yang luar biasa. Saya yakin, dengan soliditas yang kita miliki, NTB akan terus melangkah maju,” ujarnya dengan suara yang tegas. Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan terus bekerja keras untuk kemajuan NTB. Selama tujuh bulan, Hassanudin telah membawa angin segar dalam tata kelola pemerintahan di NTB. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang tegas namun humanis, selalu mendahulukan kepentingan rakyat di atas segalanya.
Acara apel purna tugas ini pun diakhiri dengan doa bersama. Suasana semakin khidmat saat seluruh peserta apel menundukkan kepala, memanjatkan doa untuk kesuksesan dan kesehatan Hassanudin di masa mendatang. Doa-doa itu mengalir penuh harap, seolah menjadi pengiring langkah beliau ke depan. Setelah doa selesai, seluruh kepala OPD bergantian memberikan salam perpisahan kepada Hassanudin. Jabat tangan erat, pelukan hangat, dan senyuman penuh makna menjadi simbol penghargaan mereka atas segala dedikasi yang telah diberikan.
Tak ketinggalan, momen foto bersama pun tak dilewatkan. Hassanudin berdiri di tengah, dikelilingi oleh seluruh kepala OPD serta para staff . Mereka semua tersenyum, mencoba mengabadikan kenangan terakhir bersama sang pemimpin. Foto-foto itu bukan sekadar dokumentasi, tapi juga menjadi bukti nyata dari kebersamaan dan soliditas yang terjalin selama ini. Setiap jepretan kamera seolah mengingatkan bahwa meski Hassanudin telah menyelesaikan tugasnya, jejaknya akan selalu tertanam di hati setiap orang yang pernah bekerja bersamanya.
Suasana kebersamaan itu benar-benar mencerminkan semangat solidaritas yang tinggi di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB. Meski hanya tujuh bulan, Hassanudin telah berhasil membangun ikatan yang kuat dengan seluruh jajarannya. Beliau bukan hanya memimpin, tapi juga membangun hubungan yang penuh kepercayaan dan saling menghargai. Itulah yang membuat momen perpisahan ini terasa begitu berat.
Namun, seperti kata pepatah, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Kepergian Hassanudin bukanlah akhir, tapi awal dari babak baru bagi NTB. Beliau telah meletakkan fondasi yang kuat, dan kini saatnya bagi NTB untuk melanjutkan perjalanan itu. Semangat dan nilai-nilai yang telah ditanamkan Hassanudin diharapkan bisa terus hidup dan menjadi panduan bagi seluruh jajaran Pemprov NTB ke depan.
Bagi Hassanudin sendiri, masa tugas di NTB mungkin telah usai, tapi pengalaman dan kenangan yang beliau dapatkan selama tujuh bulan ini akan selalu menjadi bagian dari hidupnya. NTB bukan sekadar tempat bertugas, tapi juga rumah kedua yang telah memberikan banyak pelajaran dan cerita. Dan bagi NTB, Hassanudin bukan hanya seorang Penjabat Gubernur, tapi juga sosok yang telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan.
Selamat jalan, Mayjen (Purn) Hassanudin. Terima kasih atas segala dedikasi dan pengabdianmu untuk NTB. Semoga langkahmu ke depan selalu dipenuhi dengan keberkahan dan kesuksesan. NTB akan selalu mengenangmu, bukan hanya sebagai seorang pemimpin, tapi juga sebagai sosok yang telah menginspirasi banyak orang. Sampai jumpa di lain kesempatan, di jalan yang mungkin berbeda, tapi dengan semangat yang sama semangat untuk terus berkontribusi bagi negeri ini.
Dan untuk NTB, ini adalah awal baru Bersama Gubernur dan wakil gubernur yang baru miq iqbal dan bu Dinda. Mari terus bergerak maju, menjaga solidaritas, dan bekerja keras untuk mewujudkan NTB yang lebih baik, mari dukung pemerintahan NTB yang baru ujar nya diakhir pidato. [SR]