Sejarah Perkembangan Pestisida Kimia
Sebagai pembuka tulisan pertama ditahun 2017 ini, saya akan menulis tentang sesuatu yang menjadi topik dikalangan petani yaitu pestisida. Maklumlah rasa rindu saya di dunia pertanian semakin menjadi-jadi setelah saya mengakhiri kegiatan berintraksi langsung di dunia pertanian sejak 2015.
Menulis tentang pestisida dikarenakan marak nya penggunaan pestisida terutama yang sintetis dalam budidaya pertanian. Apalagi belakangan ini pemerintah lagi seru-serunya meneriakkan pertanian organik.
Saya tidak akan membahas mengenai pertanian organik, mungkin nanti pada tulisan berikutnya. Kali ini saya mencoba menulis mengenai sejarah tentang awal mula penggunaan pestisida di dunia. Menurut penjelasan dosen saya waktu kuliah dulu, ketika itu beliau membahas mengenai pengendalian organisme penganggu tanaman atau yang biasa disingkat (OPT). Ternyata masyarakat dunia menggunakan pestisida kimia atau sintetis pertama kali pada tahun 2.500 sebelum masehi. Waduh….. zaman kapan itu ya. Ternyata orang-orang terdahulu sudah jauh mengenal teknologi dibidang pertanian dibanding sekarang ini. kita hanya menikmati saja.
Pada tahun tersebut diketahui pertama kali bahan kimia digunakan yaitu pengendalian hama tungau atau kutu-kutuan dengan bahan sulfur. Sulfur ini dimanfaatkan dengan cara dibuat reaksi sehingga menghasilkan asap. Dan asap inilah yang digunakan untuk mengendalikan hama tersebut. Canggih memang orang zaman dahulu. Usut demi usut menurut penuturan para ahli bahwa cara pengendalian dengan bahan kimia sintetis dilakukan di daerah Sumeria.
Tidak hanya pemanfaatan sulfur saja. Pada abad ke-15 para petani dunia sudah mulai mengembangkan teknologi pegendalian organisme penganggu tanaman atau OPT dari bahan kimia yang beracun misalnya arsenic, mercury dan beberapa unsur kimia lainnya. Bahan-bahan ini di gunakan sebagai insektisida. Seiring perkembangan zaman dan perkembangan di dunia pertanian mulailah tercipta beberapa alat yang digunakan untuk membuat pestisida dengan metode ekstrak. Salah satu temuan yang dikembangkan pada abat ke 17 adalah nikotine sulfate yang diektrak dari tanaman tembakau dan diaplikasikan sebagai insektisida. Berlanjut lagi penemuan berupa dua jenis pestisida alami yaitu, pyretrum yang diekstrak dari chrysanthemum dan rotenon yang diekstrak dari bagian tanaman misalnya dari akar tuba.
Pada tahun 1940an mulai dilakukan produksi besar-besaran dan mulai diaplikasikan hingga menembus daratan Indonesia. Perjalanan pestisida ini hingga kedaratan negara agrasis (katanya) pada tahun 1950 an (zamannya ORLA). Ada yang tau tidak, pestisida jenis apa yang pertama masuk ke Indonesia?
Ternyata pada 10 tahun setelah kemerdekaan negara kita, pestisida golongan hidrokarbon banyak ditemukan dipersawahan. Golongan yang banyak dijumpai dengan jenis DDT, endrin, aldrin, dieldrin, heptaklor dan gamma BHC.
Hinga saat ini mulailah berkembang hingga ratusan jenis bahan aktif pestisida kimia. Perkembangan penelitian tentang pestisida ini seiring dengan permintaaan pasar yang kian hari semakin meningkat dan diikuti dengan jumlah penduduk yang tiap hari dan menit terus bertambah. Pertumbuhan penduduk yang tidak bisa dikendalikan ini membawa dampak pada tingkat kebutuhan pangan yang menyebakan pangan kian mengalami krisis. Dan krisis pangan ini menjadikan ini sebagai stimulan dalam menciptakan berbagai macam upaya dalam meningkatkan kebutuhan akan pangan terutama pestisida yang diciptakan selain mengendalikan hama dan penyakit , juga di ciptakan atau dihasilkan suatu teknologi yang bertujuan sebagai pengatur tumbuh dan mempercepat masa panen.
Inilah segelumit cerita tentang perkembangan dan sejarah pengunaan pestisida. Jika kita merujuk pada sejarah, sudah ribuan tahun pestisida kimia ini dimanfaatkan dan diaplikasikan. [SR]